Pelajari dasar-dasar senyawa ionik dan kovalen dengan visualisasi molekul interaktif.
Menguasai penamaan senyawa dari dua unsur hingga ion poliatomik.
Konversi nama ke rumus dan sebaliknya dengan kalkulator interaktif.
Flowchart lengkap dan panduan langkah demi langkah penamaan senyawa.
Tabel ion kation, anion, poliatomik, dan awalan Yunani lengkap.
Senyawa ionik terbentuk dari transfer elektron antara atom logam dan non-logam, menghasilkan ion positif (kation) dan ion negatif (anion) yang berikatan melalui gaya elektrostatik yang sangat kuat.
💡 Karakteristik Senyawa Ionik:
📋 Aturan Penamaan Senyawa Ionik:
📚 Contoh Penamaan:
Na⁺ + Cl⁻ → NaCl
Natrium Klorida
Natrium (kation) kehilangan 1 elektron, Klorin (anion) menerima 1 elektron
Ca²⁺ + O²⁻ → CaO
Kalsium Oksida
Kalsium kehilangan 2 elektron, Oksigen menerima 2 elektron (rasio 1:1)
Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂
Magnesium Klorida
Magnesium kehilangan 2 elektron, perlu 2 atom klorin untuk menyeimbangkan muatan
🔬 Visualisasi Molekul NaCl
Senyawa kovalen terbentuk dari berbagi pasangan elektron antara atom-atom non-logam. Tidak ada transfer elektron, tetapi elektron digunakan bersama-sama untuk mencapai kestabilan. Ikatan kovalen dapat berupa ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga.
💡 Karakteristik Senyawa Kovalen:
📋 Aturan Penamaan Senyawa Kovalen Biner:
📊 Tabel Awalan Yunani Lengkap:
🔬 Visualisasi Molekul CO₂
Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua unsur berbeda. Ada dua jenis utama: biner ionik dan biner kovalen.
🔴 Senyawa Biner Ionik:
NaCl = Natrium Klorida
Na (logam) + Cl (non-logam) → Garam dapur
MgO = Magnesium Oksida
Mg (logam) + O (non-logam) → Suplemen kesehatan
🔵 Senyawa Biner Kovalen:
CO = Karbon Monoksida
C + O (1:1) → Gas beracun dari knalpot
CO₂ = Karbon Dioksida
C + O₂ (1:2) → Minuman bersoda
🔬 Perbandingan: MgO (Biner Ionik)
Senyawa kompleks mengandung ion poliatomik - kelompok atom yang berikatan kovalen tetapi memiliki muatan listrik total dan berperilaku sebagai satu unit.
🌟 Karakteristik Ion Poliatomik:
📋 Memiliki Muatan
Ion poliatomik punya muatan total (+ atau -)
🔗 Berikatan Kovalen
Atom-atom di dalamnya berbagi elektron
🎯 Satu Kesatuan
Tidak terpisah dalam reaksi kimia biasa
📋 Ion Poliatomik Populer:
SO₄²⁻
Sulfat
Pupuk, gips
NO₃⁻
Nitrat
Pupuk, peledak
CO₃²⁻
Karbonat
Kapur, marmer
NH₄⁺
Amonium
Pupuk
OH⁻
Hidroksida
Basa, sabun
PO₄³⁻
Fosfat
Tulang, pupuk
📚 Contoh Penamaan Senyawa Kompleks:
Ca²⁺ + SO₄²⁻ → CaSO₄
Kalsium Sulfat
🏥 Digunakan untuk gips patah tulang dan plester dinding
Na⁺ + HCO₃⁻ → NaHCO₃
Natrium Bikarbonat
🧁 Soda kue untuk membuat kue mengembang!
NH₄⁺ + NO₃⁻ → NH₄NO₃
Amonium Nitrat
🌾 Pupuk super efektif untuk pertanian
🔬 Visualisasi: Ion Sulfat (SO₄²⁻)
💡 1 Sulfur + 4 Oksigen = Ion Sulfat (muatan -2)
Untuk menentukan nama dari rumus kimia, kita perlu mengidentifikasi jenis senyawa dan bilangan oksidasi unsur-unsurnya.
📝 Langkah-Langkah Menentukan Nama dari Rumus:
LANGKAH 1: Identifikasi Jenis Senyawa
LANGKAH 2: Tentukan Bilangan Oksidasi
Hitung biloks untuk mengetahui apakah perlu angka Romawi (untuk logam transisi)
LANGKAH 3: Susun Nama
Gunakan aturan penamaan sesuai jenis senyawa
📖 Contoh Praktis:
Contoh 1: FeCl₃
🔬 Analisis:
• Fe = Logam (besi) → Senyawa ionik
• Cl = Non-logam (klorin)
• Ada 3 Cl⁻ (masing-masing -1) = total -3
• Maka Fe harus +3 untuk netral
✅ Besi(III) Klorida
Contoh 2: N₂O₅
🔬 Analisis:
• N dan O = Kedua non-logam → Kovalen
• 2 atom N → gunakan "di"
• 5 atom O → gunakan "penta"
✅ Dinitrogen Pentaoksida
Contoh 3: Ca(NO₃)₂
🔬 Analisis:
• Ca = Logam (kalsium)
• NO₃ = Ion poliatomik (nitrat)
• Senyawa kompleks dengan ion poliatomik
✅ Kalsium Nitrat
🔬 Visualisasi: FeCl₃ (Besi(III) Klorida)
💡 Fe dengan biloks +3 memerlukan 3 atom Cl⁻
Untuk menulis rumus dari nama, kita perlu mengetahui muatan ion dan menyeimbangkannya agar senyawa netral.
⚖️ Prinsip Keseimbangan Muatan:
📐 Rumus Dasar:
(Muatan Kation) × (Jumlah Kation) = (Muatan Anion) × (Jumlah Anion)
Total muatan harus = 0 (netral)
📖 Contoh Praktis:
Contoh 1: Aluminium Oksida
🔬 Analisis:
• Aluminium (Al) → ion Al³⁺
• Oksida (O) → ion O²⁻
• Untuk netral: 2 Al³⁺ (+6) + 3 O²⁻ (-6) = 0
✅ Al₂O₃
Contoh 2: Kalsium Fosfat
🔬 Analisis:
• Kalsium (Ca) → ion Ca²⁺
• Fosfat (PO₄) → ion PO₄³⁻
• Untuk netral: 3 Ca²⁺ (+6) + 2 PO₄³⁻ (-6) = 0
✅ Ca₃(PO₄)₂
💡 Ion poliatomik lebih dari 1 → pakai tanda kurung!
Contoh 3: Amonium Sulfat
🔬 Analisis:
• Amonium (NH₄) → ion NH₄⁺
• Sulfat (SO₄) → ion SO₄²⁻
• Untuk netral: 2 NH₄⁺ (+2) + 1 SO₄²⁻ (-2) = 0
✅ (NH₄)₂SO₄
Hitung rasio ion untuk membuat senyawa netral!
Kation (+):
Anion (-):
🔬 Visualisasi: Al₂O₃ (Aluminium Oksida)
💡 2 Al³⁺ (+6) + 3 O²⁻ (-6) = Netral (0) ✅
Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki atom jika semua elektron ikatannya diberikan ke atom yang lebih elektronegatif. Biloks penting untuk menentukan nama senyawa dengan logam transisi.
📋 Aturan Bilangan Oksidasi:
1. Unsur Bebas = 0
Contoh: Na, O₂, Cl₂ → biloks = 0
2. Ion Monoatomik = Muatan Ion
Na⁺ → biloks = +1, O²⁻ → biloks = -2
3. Oksigen dalam Senyawa = -2
Kecuali peroksida (-1) dan F₂O (+2)
4. Hidrogen = +1
Kecuali hidrida logam (NaH → H = -1)
5. Jumlah Total Biloks = Muatan Molekul
Senyawa netral → total = 0
🧮 Contoh Perhitungan Biloks:
Hitung biloks S dalam H₂SO₄
🔢 Langkah Perhitungan:
1. Total biloks = 0 (senyawa netral)
2. H = +1, ada 2 atom → 2(+1) = +2
3. O = -2, ada 4 atom → 4(-2) = -8
4. S = x (yang dicari)
5. Persamaan: +2 + x + (-8) = 0
6. x - 6 = 0 → x = +6
✅ Biloks S dalam H₂SO₄ = +6
🔬 Visualisasi: H₂SO₄ dengan Biloks
💡 Total: 2(+1) + (+6) + 4(-2) = 0 ✅
Gunakan diagram alir ini untuk menentukan jenis senyawa dan cara penamaannya secara sistematis.
🔬 MULAI: Lihat Rumus Senyawa
❓ Apakah ada LOGAM?
✅ YA
Kemungkinan SENYAWA IONIK
❓ Ada ion poliatomik?
✅ YA → Senyawa Kompleks
Format: [Nama Kation] + [Nama Ion Poliatomik]
Contoh: CaSO₄ = Kalsium Sulfat
❌ TIDAK → Ionik Biner
Format: [Nama Logam] + [Non-logam + -ida]
Contoh: NaCl = Natrium Klorida
❌ TIDAK
Kemungkinan SENYAWA KOVALEN
Kovalen Biner
Format: [Awalan Yunani + Unsur 1] + [Awalan Yunani + Unsur 2 + -ida]
💡 Awalan "mono-" diabaikan untuk unsur pertama
Contoh:
• CO = Karbon Monoksida
• CO₂ = Karbon Dioksida
• N₂O₅ = Dinitrogen Pentaoksida
✅ SELESAI: Nama Senyawa Ditemukan!
📝 5 Langkah Mudah Menentukan Nama Senyawa
1️⃣ Identifikasi Unsur
Tuliskan semua unsur yang ada dalam senyawa. Perhatikan apakah ada logam atau hanya non-logam.
Contoh: FeCl₃ → Fe (logam) + Cl (non-logam)
2️⃣ Tentukan Jenis Ikatan
Logam + Non-logam = Ionik | Non-logam + Non-logam = Kovalen
Tips: Cek tabel periodik untuk memastikan!
3️⃣ Cek Ion Poliatomik
Apakah ada kelompok atom seperti SO₄, NO₃, CO₃, NH₄, OH, atau PO₄?
Jika ada: Gunakan nama ion poliatomik (Sulfat, Nitrat, dll)
4️⃣ Hitung Bilangan Oksidasi
Untuk logam transisi, hitung biloks dan tulis angka Romawi dalam kurung.
Contoh: FeCl₃ → Fe = +3 → Besi(III) Klorida
5️⃣ Susun Nama Lengkap
Gabungkan semua informasi sesuai aturan penamaan yang telah dipelajari.
Format Final: [Kation/Unsur 1] + [Anion/Unsur 2 + -ida]
🧪 Kasus 1: Al₂(SO₄)₃
📋 Analisis Langkah demi Langkah:
✅ Aluminium Sulfat
🧪 Kasus 2: P₂O₅
📋 Analisis Langkah demi Langkah:
✅ Difosfor Pentaoksida
🧪 Kasus 3: Cu₂O
📋 Analisis Langkah demi Langkah:
✅ Tembaga(I) Oksida
| Rumus Ion | Nama Ion | Muatan | Contoh Senyawa |
|---|---|---|---|
| Na⁺ | Natrium | +1 | NaCl (Natrium Klorida) |
| K⁺ | Kalium | +1 | KBr (Kalium Bromida) |
| Ca²⁺ | Kalsium | +2 | CaCO₃ (Kalsium Karbonat) |
| Mg²⁺ | Magnesium | +2 | MgO (Magnesium Oksida) |
| Al³⁺ | Aluminium | +3 | Al₂O₃ (Aluminium Oksida) |
| Fe²⁺ | Besi(II) | +2 | FeO (Besi(II) Oksida) |
| Fe³⁺ | Besi(III) | +3 | Fe₂O₃ (Besi(III) Oksida) |
| Cu⁺ | Tembaga(I) | +1 | Cu₂O (Tembaga(I) Oksida) |
| Cu²⁺ | Tembaga(II) | +2 | CuO (Tembaga(II) Oksida) |
| Zn²⁺ | Seng | +2 | ZnSO₄ (Seng Sulfat) |
| Ag⁺ | Perak | +1 | AgNO₃ (Perak Nitrat) |
| Pb²⁺ | Timbal(II) | +2 | PbCl₂ (Timbal(II) Klorida) |
| Rumus Ion | Nama Ion | Muatan | Contoh Senyawa |
|---|---|---|---|
| Cl⁻ | Klorida | -1 | HCl (Asam Klorida) |
| Br⁻ | Bromida | -1 | NaBr (Natrium Bromida) |
| I⁻ | Iodida | -1 | KI (Kalium Iodida) |
| F⁻ | Fluorida | -1 | NaF (Natrium Fluorida) |
| O²⁻ | Oksida | -2 | MgO (Magnesium Oksida) |
| S²⁻ | Sulfida | -2 | H₂S (Hidrogen Sulfida) |
| N³⁻ | Nitrida | -3 | Li₃N (Litium Nitrida) |
| Rumus Ion | Nama Ion | Muatan | Contoh Senyawa |
|---|---|---|---|
| NH₄⁺ | Amonium | +1 | (NH₄)₂SO₄ (Amonium Sulfat) |
| OH⁻ | Hidroksida | -1 | NaOH (Natrium Hidroksida) |
| NO₃⁻ | Nitrat | -1 | AgNO₃ (Perak Nitrat) |
| NO₂⁻ | Nitrit | -1 | NaNO₂ (Natrium Nitrit) |
| ClO₃⁻ | Klorat | -1 | KClO₃ (Kalium Klorat) |
| ClO₄⁻ | Perklorat | -1 | NaClO₄ (Natrium Perklorat) |
| MnO₄⁻ | Permanganat | -1 | KMnO₄ (Kalium Permanganat) |
| CN⁻ | Sianida | -1 | KCN (Kalium Sianida) |
| HCO₃⁻ | Bikarbonat / Hidrogen Karbonat | -1 | NaHCO₃ (Natrium Bikarbonat) |
| SO₄²⁻ | Sulfat | -2 | CaSO₄ (Kalsium Sulfat) |
| SO₃²⁻ | Sulfit | -2 | Na₂SO₃ (Natrium Sulfit) |
| CO₃²⁻ | Karbonat | -2 | CaCO₃ (Kalsium Karbonat) |
| CrO₄²⁻ | Kromat | -2 | K₂CrO₄ (Kalium Kromat) |
| Cr₂O₇²⁻ | Dikromat | -2 | K₂Cr₂O₇ (Kalium Dikromat) |
| PO₄³⁻ | Fosfat | -3 | Ca₃(PO₄)₂ (Kalsium Fosfat) |
| PO₃³⁻ | Fosfit | -3 | Na₃PO₃ (Natrium Fosfit) |
1
Mono
2
Di
3
Tri
4
Tetra
5
Penta
6
Heksa
7
Hepta
8
Okta
9
Nona
10
Deka
🎯 Panduan Cepat Memilih Aturan Penamaan
🔷 Ionik Sederhana
Ciri: Logam + Non-logam
Nama: [Logam] + [Non-logam + -ida]
Contoh: NaCl = Natrium Klorida
🔶 Ionik dengan Logam Transisi
Ciri: Logam variabel + Non-logam
Nama: [Logam(biloks)] + [Non-logam + -ida]
Contoh: FeCl₃ = Besi(III) Klorida
💎 Ionik Kompleks
Ciri: Ada ion poliatomik
Nama: [Kation] + [Nama Ion Poliatomik]
Contoh: CaSO₄ = Kalsium Sulfat
🎓 Kovalen Biner
Ciri: Non-logam + Non-logam
Nama: [Awalan + Unsur 1] + [Awalan + Unsur 2 + -ida]
Contoh: CO₂ = Karbon Dioksida